Rating: | ★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Nonfiction |
Author: | Yoshichi Shimada |
kehidupan sang nenekpun tidak lebih baik. miskin dan tidak punya apa-apa. setiap nenek keluar rumah, dia selalu menggantungkan magnet di pinggang. katanya sampah dari logam itu kalau dijual harganya tinggi. bahkan di sungai nenek mengaitkan ranting untuk menjaring barang-barang yang melewati sungai. di hulu sungai terdapat pasar, dan kalau ada barang dagangan yang tidak laku atau rusak,maka dibuang di sungai itu. nenek sering mendapat timun bengkok,atau sayur-sayuran lain yang tidak laku dan dibuang di sungai.
nenek adalah orang yang sangat menyenangkan. lucu,lugu,polos, unik dan pemikirannya sangat ringan. namun meskipun ringan tapi sarat dengan maksud. beberapa kata-kata yang diucapkan sang nenek :
"ada dua jalan buat orang miskin. miskin muram dan miskin ceria. kita ini miskin yang ceria. selain itu karena bukan baru-baru ini saja menjadi miskin, kita tidak perlu cemas. tetaplah percaya diri. keluarga kita memang turun temurun miskin.
pertama, jadi orang kaya itu susah. selalu makan enak, pergi berpelesir, hidupnya sibuk. dan karena selalu berpakaian bagus saat berpergian, bahkan di saat jatuhpun mereka harus tetap memperhatikan cara jatuh mereka. sedangkan orang miskin sejak awal kan selalu mengenakan pakaian kotor. entah itu saat hujan, saat harus duduk di tanah, mau jatuh ya bebas, terserah saja."
atau percakapan akihiro dengan neneknya :
"nenek, aku sama sekali tidak mengerti bahasa inggris."
"kalau begitu kau tulis saja,'saya orang jepang'"
"aku juga tidak suka huruf kanji"
"tulis saja 'aku hidup dengan hiragana dan katakana'"
"aku benci sejarah"
"sejaraqh juga? tulis 'saya tidak menyukai masa lalu'"
No comments:
Post a Comment