sebuah rencana yang sebenarnya sudah sejak dulu ada, tapi belum juga kesampaian : ranu kumbolo. dan akhirnya tanggal 17-18 september 2011 adalah hari eksekusinya. bersama dengan 8 pria, kami berangkat dari surabaya pukul 01.00 dini hari menuju terminal arjosari-malang. kami duduk2 sebentar sambil menunggu waktu shubuh tiba, dan melanjutkan perjalanan menuju Tumpang. dari tumpang sudah ada jeep yang menjemput -walau akhirnya menuju ranu pane naik truk. beruntungnya saya yang jadi satu2nya makhluk cantik dalam rombongan, saya mendapat perlakuan sedikit istimewa tidak perlu berdiri berdesak-desakan di bak terbuka. alhamdulillah :D
perjalanan dari tumpang ke ranu pane, kami disuguhi pemandangan yang sungguhindah, melewati jalan menuju coban pelangi, dan melihat kawasan bromo dan sekitarnya dari sudut yang berbeda. apalagi beberapa jarak menuju ranu pane, pemandangan bukit2 nan hijau yang ditanami sayuran, indah sekali
sesampainya di ranu pane, setelah mengurus perijinan dan mengisi perut, kami mulai berjalan menuju ranu kumbolo pukul 10. diawali dengan sebuah tanjakan yang sangat menguras tenaga, perlahan, selangkah demi selangkah kami menapaki jalan yang terlihat jelas sering dilewati para pendaki. berhubung diantara kami hanya 2 orang yang pernah naik gunung, mungkin jalan kami sedikit lambat. Dari awal perjalanan menuju pos pertama kami lalui dengan terengah-engah. Menuju pos kedua, kok dekat sekali? Tidak sampai 30 menit sudah sampai. Ke pos ketiga, rasanya sangat jauh. Apalagi setelah di area cemoro kandang sebagian pohon cemaranya terbakar, jadi berasa di musim dingin dengan pohon2 yang tertutup salju putih (mulai berimajinasi). Memasuki wilayah watu rejeng, benar2 bukit yang berasa diiris dan di jejer berurutan. Dari pos ketiga, ada tanjakan putus cinta (ato apalah namanya) yang katanya adalah tanjakan paling berat dalam perjalanan ranu pane-ranu kumbolo. Dan saya membuktikan kebenaran kata2 itu. Hanya naik beberapa langkah nafas sudah tinggal satu-dua. Apalagi musim panas dengan debu yang sangat tebal. Namun setelah air danaunya kelihatan, semangat kami pun bangkit lagi. Oya… dalam perjalanan dari pos 3 ke pos 4, ada burung hitam kecil berparuh kuning yang menghadang perjalanan saya, seolah mengucapkan selamat datang dan memandu saya menuju danau. Subhanallah
Lantas apa yang kami lakukan di ranu kumbolo? Tentu saja setelah mendirikan tenda, memasak mie goreng, lalu kami bersantai menikmati pemandangan, menikmati dinginnya udara, dan main poker.. wahahahaa… sebuah pelajaran bagi saya yang baru pertama kali ini main kartu. Dan tentu saja…. Star-gazing . bintangnya…. Subhanallah banyaknyaaaa…. Tapi sayang berhubung mata rabun saya yang semakin parah, saya tidak menemukan satupun bintang jatuh. Bahkan jauh2 bawa teropong pun sia2. @___@
Untuk konsumsi, kami sangat-bukan-pendaki-sejati. Kalo Cuma bawa mie instan sih masih wajar, tapi kami bawa beras, telur ayam, nugget, tempe, bahkan edamame-kedelai hijau!#pingsan
Total perjalanan adalah :
Surabaya- arjosari …….2 jam naik bus patas
Arjosari- tumpang…..1 jam naik angkot (ada angkot langsung jurusan arjosari ke tumpang, tapi waktu berangkat kami mencarter angkot lain)
Tumpang-ranu pane……. 2 jam naik truk
Ranu pane-ranu kumbolo ……. 5 jam jalan kaki, sedangkan pulangnya lebih cepat 1 jam karena jalannya tidak banyak menanjak.
sewaktu pulang, kami menjumpai segerombolan monyet ada yang berrambut hitam, da nada juga yang coklat. Jangan2 monyetnya bule kali ya…
Terima kasih buat Gusti Alloh yang telah memberikan kesempatan ini, telah menganugerahi kaki yang hebat dan badan yang sehat, dan teman2 perjalanan, di tunggu next trip nya. Muncak? Amiin :D
foto2nya mbak.. ranu kumbolo jyankie wes ngangeni
ReplyDeletewahhhh pengeennnn....
ReplyDeleteSelasmaaaat!!! Ranu Kumbolo udah hijau lagi belum? Sedih waktu dengar kemaren terbakar hiks...
ReplyDeleteIkut ngintip mbak... Pingiiin kesana :D
ReplyDeleteSalam kenaal :)
fotonya blm ada...
ReplyDeletenice share.. ;)
ReplyDelete